Jawaban "Sejarah Nyai Kopek Salatiga"
Belajar mata pelajaran dengan tehnik menyelesaikan contoh tanya jawab ternyata lebih mudah dibandingkan dengan hanya membaca materinya saja. Dengan cara ini sobat akan lebih mudah paham makna dari pelajaran tsb sehingga dapat membantu kita dalam menghadapi tes.
By the way, kami sudah menyusun 1 ulasan tentang sejarah nyai kopek salatiga. Silakan pelajari kunci jawabannya selanjutnya di bawah:
Sejarah Nyai Kopek Salatiga
Jawaban: #1:
nama Pudak-payung berkaitan dengan cerita masa pengalihan kekuasaan, yaitu setelah Senopati Sabuk Alu memberi nama-nama pedukuhan ditempat itu, kemudian kekuasaannya dilimpahkan kepada Kyai Tayem dan Nyai Tayem( disebut juga sebagai Ki dan Ni Tayem) yang bertempat tinggal di Dukuh Pucung. Setelah menyerahkan kekuasaannya, Senopati melanjutkan perjalanan pengembaraannya. Sedangkan Kyai Tayem membuat tempat mandi (kali/ sendang) di Dukuh Pucung dan diberi nama Sendang Gede. Kyai Tayem memiliki seorang putri yang bernama Nyai Kopek. Ia menjadi istri dari Ki Ronggo (punggawa Kraton Solo). Mereka mempunyai seorang anak perempuan.Tentunya putri dari Nyai Kopek ini sangat disayangi oleh kakek dan neneknya (Kyai Tayem dan Nyai Tayem). Pada suatu ketika Kyai Tayem memberi seekor ikan sebagai tanda sayang kepada cucunya,dan ikan mas yang tersebut di pelihara di Sendang Gede buatannya. Nyai Kopek ini selalu melakukan aktifitas seperti nyuci, mandi, ambil air dan mencuci beras di Sendang itu sambil melihat ikan milik putrinya. Dalam perjalanan waktu kekuasaan perdukuhan dari Kyai Tayem diserahkan kepada Ki Ronggo (menantu), namun Ki Ronggo tidak berapa lama kemudian meninggal dunia. Sebelum meninggal kekuasaannya diserahkan kepada istrinya.
Nyai Kopek setelah menjadi janda, ia dan anaknya selalu berjalan mengelilingi dukuh-dukuh tersebut. Pada suatu ketika dalam perjalannya ia bertemu anak harimau putih di Hutan, oleh Nyai Kopek anak Harimau putih ini dipungut dan digendong juga,serta disusui bersama putri tunggalnya. Pada suatu ketika karena semakin besar anak Harimau ini tidak cukup hanya minum susu, lalu Nyai Kopek menanak nasi untuk memberi makan.Namun sementara beras belum jadi nasi, Harimau putih itu tidak sabar menahan lapar dan bahkan mencakar putrinya, sehingga mungkin karena jengkel maka pangkal paha Harimau itu dipukul dengan centong oleh Nyai Kopek, sehingga harimau putih itu menjadi pincang.
Singkat cerita pada suatu pagi putri kecil yang bertumbuh semakin besar itu pergi ke Sendang Gede untuk melihat ikan kesayangannya, namun alangkah terkejutnya dan sedihnya, ia tidak menemukan ikan mas tersebut, kemudian ia mencari disekitar tempat itu, dan ia menemukan duri ikan yang habis dibakar oleh seseorang yang tidak diketahui, lalu duri ikan emas itu dikubur oleh putri di Makam Krawu Jantung, dan diberi tanda sebuah tumbuhan Pandan Wangi. Selang beberapa bulan kemudian tumbuhan Pandan itu berbunga, bunga itu namanya Pudak. Anehnya bunga pandan tadi berbentuk seperti payung.Dari kedua peristiwa itu oleh putri Nyai Kopek tempat makam ini diberi nama Pudak- payung. Sesuai dengan arti kata Krawu Jantung yaitu “Pusat”. Jadi memang dimakam inilah daerah ini memiliki posisi tanah yang tertinggi dan terletak ditengah-tengah perdukuhan yang ada. Putri Nyai Kopek terlalu kecewa dan sedih dengan ikan mas yang mati dibakar orang, sehingga putri ini ahkirnya meninggal mendahului ibunya.Sehingga dalam ritual bersih sendang, masyarakat membakar ayam jago sebagai peringatan atas matinya ikan mas milik dari putri Nyai Kopek tersebut.
*semoga bisa membantu..
Itulah informasi mengenai PR di atas, semoga bermanfaat!
Catatan: Jangan lupa cek & ricek lagi solusi sebelum mengirimkannya. Semoga benar semua ya ..