Jawaban "Cerita Tentang Ibu Rosa De Bie ​"

Berlatih materi pelajaran dengan strategi mengerjakan contoh soal ternyata lebih efektif bila dibandingkan dengan hanya membaca materinya saja. Dengan cara ini anda akan lebih cepat memahami makna dari materi pelajaran tsb sehingga dapat membantu kamu lebih siap ujian.

Oh ya, kami sudah memiliki 1 cara menyelesaikan mengenai cerita tentang ibu rosa de bie ​. OK, langsung saja lihat kunci jawabannya selanjutnya di bawah:

Cerita Tentang Ibu Rosa De Bie ​

Jawaban: #1:

Jawaban:

Seperti St. Fransiskus yang mau tidak mau mengadopsi bentuk-bentuk pertobatan serta praktek-praktek dari kelompok-kelompok peniten yang ada pada zamannya, demikian pula yang terjadi ketika pada tahun 1839 Ibu Rosa de Bie memulai kelompoknya di Bergen op Zoom. Dengan mengambil apa yang ada di Breda darimana cabang mereka berasal, Ibu Rosa de Bie mau tidak mau mengambil dan meneruskan praktek-praktek di Breda, sambil memberi tekanan pada hal tertentu sesuai dengan tuntutan lingkungan RS, tempat mereka bekerja. Dari buku “Peringatan 100 tahun Peniten Rekolektin” menjadi jelas bahwa misi utama kelompok Rosa de Bie waktu itu adalah bekerja di RS Umum dengan status resmi karyawati. Tetapi secara tersembunyi sebenarnya mereka adalah peniten rekolektin, cabang Breda, yang pimpinan umumnya adalah Ibu Theresia Saelmakers yang nama salinya Barbara Saelmakers.

Situasi masyarakat di Bergen op Zoom dan Nederland serta Belgia umumnya pada masa itu tidak memungkinkan para biarawati untuk hidup terbuka, karena banyak biara dibubarkan dan karena terjadi tekanan hebat atas hidup religius oleh pemerintah yang amat liberal. Latar belakangnya adalah revolusi Perancis serta perang berkepanjangan yang melibatkan hampir semua daerah yang tadinya Katolik. Gerakan liberal bahkan membubarkan banyak biara kontemplatif karena dianggap ”tidak produktif”. Beberapa biara aktif dibiarkan karena dinilai “berguna” untuk kepentingan masyarakat terutama yang melayani pendidikan (sekolah) dan kesehatan. Kaisar Yosef II dari Austria banyak berperan dalam menutup jaringan/kontak antara biara-biara induk dengan cabang-cabangnya sehingga banyak komunitas terpaksa melepaskan diri dan menjadi kongregasi tersendiri.

Dengan bekal semangat Peniten Rekolektin Ibu Rosa de Bie dan kawan-kawan tetap bertahan dan secara diam-diam menjalankan cara hidup serta pekerjaan sebagai karyawati RS Umum dalam situasi yang serba terbatas. Tetapi ketika RS dijual, mereka langsung membelinya dan pada tanggal 1 Maret 1882 mereka membentuk sebuah yayasan bernama “Yayasan Katharina” dengan tujuan: perawatan lansia.

Catatan:

lalu, pada tahun 1855 Ibu Rosa de Bie membentuk suatu Badan Hukum untuk karya di RS, dengan semboyan “toeflugt in leiden” (=pengungsian dalam penderitaan)

Pada tahun 1855 itu juga Uskup Breda memberi sebuah Konstitusi bagi suster-suster peniten rekolektin di Breda, Roosendaal dan Bergen op Zoom, dengan pembagian/tekanan khusus dalam bidang karya, yaitu :

Roosendaal melayani bidang pendidikan, sedangkan para suster BOZ – untuk karya-karya kasih, yakni perawatan orang sakit (buku Peringatan 100 tahun — hal 31)

Penjelasan:

SEMOGA. MEMBANTU

Bila teman-teman memiliki peer lainnya, silahkan cari juga cara mengerjakannya di website ini.

Disclaimer: Tiada gading yang tak retak, menggunakan berbagai referensi akan lebih baik.